Selasa, 14 Mei 2013

PUSAKA TIONGHOA: BUKU TENTANG KISAH-KISAH KLASIK TIONGKOK

PUSAKA TIONGHOA: BUKU TENTANG KISAH-KISAH KLASIK TIONGKOK

Ivan Taniputera
15 Mei 2013









Judul: Pusaka Tionghoa
Penulis: Liem Thian Joe (1895-1962)
Penerbit: Ho Kim Yoe, Semarang, 1951
Jumlah halaman: 118

Buku ini merupakan kisah-kisah klasik Tiongkok yang mengandung makna bagi kehidupan. Berikut ini adalah kutipan beberapa kisah tersebut.

YANG TJOE DAN SOAL PEMERENTAHAN (halaman 9)

Tatkala Yang Tjoe kundjungin negeri Liang dan bertemu pada radja itu negri, ia lalu diadjak berunding tentang pemerentahan.
Yang Tjoe kata, soal memerentah itu sabenarnja tidak keliwat sukar, begitu mudah sebagai orang balikin telapak tangan.
Radja Liang tertawa : Tuan mempunjai satu isteri dan satu selir, masih ta mampu urusin ; mempunjai tiga bouw kebonan pun ta sanggup membikin kebon itu mendjadi subur, kami ta bisa mengarti bagimanatah mendadak tuan bilang bahua soal memarentah itu begitu mudah sebagai orang terbalikin telapakan tangan.
-Apatah baginda tidak melihat itoe gembala jang giring kambing-kambingnja? Dengan tjambuknja ia sanggup giring puluhan kambing. Ia mau mengulon gerombolan kambing itu pun mengulon; ia mau mengetan, puluhan kambing itu pun mengetan. Tjobalan andai kata baginda Giauw atau baginda Soen mengangon berapa kambing sadja nistjayalah mereka tak sanggup gembalain heiwan itu, djawab Yang Tjoe.

HENDAK BANTU SANG PADI LEKAS TUMBUH (halaman 102)

Dahulu di negeri Song ada seorang tani jang hatinja sangat menjesal padinja tidak tjepat tumbuhnja. Berhari-hari ia ke sawah, tetapi sang padi itu ta kelihatan tambah tinggi bentuknja.
Pada suatu hari ia kembali ke rumah dengan keadaan jang amat letih. Kepada orang-orang sedalam rumahnja ia kata: Wah, hari ini bukan kepalang susah pajahku, karena aku membantu sang padi supaja lekas bertumbuh.....
Anaknja menanjak: Dengan djalan bagaimana ajahku membantu sang padi supaja lekas subur.
-Dengan djalan tarik batangnja satu per satu supaja lekas mulur djadi pandjang, djawab sang ajah.
Anaknja lalu buru-buru kesawah untuk melihat pekerdjahan orang tuanja, ternjata sang padi semuanja telah djadi laju.

Berminat fotokopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.