Kamis, 31 Oktober 2013

KASUS GANJALAN DARI REKAN-REKAN DI TEMPAT KERJA: BAGAIMANA MEMANFAATKAN METAFISIKA

KASUS GANJALAN DARI REKAN-REKAN DI TEMPAT KERJA: BAGAIMANA MEMANFAATKAN METAFISIKA

Ivan Taniputera
1 November 2013





Beberapa waktu lalu ada orang yang menanyakan pada saya mengenai diagram astrologis kelahirannya. Ia mengatakan bahwa sering mendapatkan masalah di tempat kerja dengan rekan-rekannya. Ada rekan-rekan yang disangkanya baik, namun ternyata menjelek-jelekkannya dari belakang. Ada rekan yang hanya memanfaatkan dirinya saja. Sebagai contoh, ada seorang rekan, sebut saja namanya A, yang dianggapnya sebagai sahabat. Oleh karenanya, ia mempercayakan berbagai rahasia dan ide-idenya pada A. Namun A malah mencuri ide-idenya dan menyampaikannya pada boss, dengan seolah-olah gagasan itu adalah  miliknya sendiri. Kata-katanya yang menjelekkan boss juga dilaporkan. Akibatnya karier orang itu mengalami hambatan, meski kinerjanya bagus.

Saya memeriksa diagram astrologis kelahirannya dan mendapati bahwa:

1.Pribadi yang bersangkutan sering terlalu cepat dalam memutuskan sesuatu.
2.Pribadi yang bersangkutan merupakan orang yang mudah percaya dan terbuai sesuatu.
3.Memang terdapat permasalahan dengan rekan-rekan kerja.

Kini setelah mendapatkan data-data tersebut, apakah kita hanya pasrah menjadi suatu sosok yang menerima "nasib"? Sebenarnya astrologi atau metafisika bukanlah masalah "nasib." Astrologi tidak menentukan hidup kita, melainkan sebagai wahana yang perlu dimanfaatkan, sehingga dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik. Astrologi tidak ada kaitannya pula dengan takdir. Segala sesuatu dapat dibawa ke arah yang lebih baik, yakni dengan mengenali kelemahan-kelemahan terkait.

Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa orang itu memang terlalu cepat memutuskan atau menilai sesuatu. Mungkin ia mudah melabeli seseorang sebagai baik atau pun buruk hanya dari kesan pertamanya saja. Padahal menentukan seseorang baik atau buruk itu perlu melihat dari berbagai sisi. Tidak cukup hanya melihat seseorang dari sisi depan saja, melainkan juga perlu melihat dari sisi kiri, kanan, dan belakang pula. Selain itu, jika ia sudah menilai seseorang itu baik, maka ia lantas mempercayai sepenuhnya. Padahal tidak ada kebaikan yang abadi dan tidak ada pula keburukan yang abadi. Tiada pula kawan abadi dan tiada pula musuh abadi. Ini adalah saran yang perlu direnungkan oleh orang itu.

Permasalahan yang dialaminya di tempat kerja kemungkinan besar berakar dari kepribadiannya tersebut. Oleh karenanya, ia perlu mengubah kelemahan-kelemahannya tersebut. Sesuatu yang merupakan rahasia dan bahkan gagasan potensial jangan terlalu disebarkan pada banyak orang, meskipun kita telah melabelinya sebagai "orang dipercaya." Dengan mengubah kelemahan-kelemahan tersebut, diharapkan ia akan mendapatkan karier lebih baik.

Dengan demikian, kegunaan astrologi yang benar adalah sebagai wahana introspeksi diri.