Sabtu, 27 September 2014

CATATAN: EVOLUSI PIRAMIDA DI MESIR

CATATAN: EVOLUSI PIRAMIDA DI MESIR

Ivan Taniputera
26 September 2014




Saya baru saja menonton serial Time Scanner di Televisi NGC. Isinya mengenai pemindaian 3 dimensi bagi berbagai bangunan bersejarah. Kali ini yang dipindai adalah piramida. Adapun piramida yang dipindai adalah:

1.Piramida bertingkat di Saqara, dibangun untuk Firaun Joser.
2.Piramida runtuh, dibangun untuk Firaun Snefru.
3.Piramida bengkok, dibangun untuk Firaun Snefru.
4.Piramida Agung Giza, dibangun untuk Firaun Khufu (Cheops).

Keempat piramida tersebut mewakili evolusi teknik pembangunan piramida semasa Mesir Kuno. Adanya evolusi tersebut memperlihatkan bahwa para insinyur Mesir Kuno belajar dari pengalaman. Mereka mempelajari teknik sebelumnya dan terus menyempurnakannya, sehingga sanggup mendirikan bangunan yang spektakuler dan tak lapuk dimakan zaman.

Menonton acara tersebut, saya terpikir satu hal. Adanya suatu evolusi dalam teknik itu tentunya mensyaratkan adanya suatu pewarisan pengetahuan. Bila tidak ada pelestarian dan pewarisan ilmu pengetahuan, tentunya sulit ada perkembangan ke arah lebih baik. Namun evolusi berkesinambungan, seperti pada kasus pembanguna piramida di atas membuktikan bahwa terdapat pewarisan pengetahuan dari masing-masing generasi insinyur.

Oleh karena itu, bolehkan kita menduga bahwa terdapat semacam sekolah atau perguruan teknik di zaman Mesir Kuno yang bertugas mendidik para insinyur pembangun piramid? Institusi pendidikan merupakan wahana yang tepat sebagai pelestarian dan penyebaran pengetahuan. Kemungkinan perguruan tersebut bersifat ekslusif, yakni barangkali hanya diperuntukan bagi kelas pendeta dan keluarganya.

Saya menduga bahwa para calon insinyur akan mempelajari teknik-teknik pembangunan piramid, misalnya berapa yang dibutuhkan, konstruksi atau rancangan ruang makan dengan atapnya yang bertiingkat sehingga sanggup menahan beban berat, dan lain sebagainya. Mereka tentunya akan belajar pengetahuan-pengetahuan dan kegagalan rancangan sebelumnya. Apakah di zaman dahulu ada gambar teknik? Ini adalah suatu kemungkinan menarik. Bagaimana suatu bangunan besar dan rumit dapat diselesaikan tanpa gambar? Ataukah gambar itu hanya dibayangkan saja? Ini adalah misteri yang masih harus dipecahkan oleh para sejarawan teknik.

Terlepas dari semua pertanyaan tersebut, acara ini sangat bagus dan menambah wawasan.

Semoga bermanfaat.