Jumat, 03 Oktober 2014

TELAAH TENTANG BIORITME KEHIDUPAN: KASUS JATUHNYA DUA ORANG PEMIMPIN NEGARA

TELAAH TENTANG BIORITME KEHIDUPAN: KASUS JATUHNYA DUA ORANG PEMIMPIN NEGARA


Ivan Taniputera
1 Oktober 2014


Saya baru saja mendapatkan sebuah buku dan software mengenai bioritme yang menarik. Di dalamnya dibahas bahwa kondisi fisik, emosional, dan intelektual seseorang mengalami suatu siklus naik dan turun. Jika dua aspek saja di antara tiga aspek tersebut memasuki kondisi lemah, maka itu sudah merupakan pertanda yang harus diwaspadai dan dapat menjadikan suatu hari bermasalah serta tidak menyenangkan. Guna membuktikan kebenaran hal itu, saya tertarik menguji pemimpin pertama sebuah negara yang terlahir pada tanggal 6 Juni 1901. Pemimpin tersebut mengalami hari yang berat pada tanggal 11 Maret 1966, dimana itu merupakan suatu awal bagi kejatuhan Beliau. Bagaimanakah kondisi bioritme Beliau pada tanggal 11 Maret 1966, mari kita cermati hasilnya berdasarkan piranti lunak berikut.



Berdasarkan grafik bioritme di atas, maka nampak bahwa pada tanggal 11 Maret 1966, dua aspek kehidupan Beliau, grafik biru dan hijau hampir mencapai titik terlemah. Jadi ini cocok dengan jalannya sejarah pada tanggal tersebut.

Kita akan memberikan contoh lain, yakni pemimpin kedua negara tersebut, yang dilahirkan pada tanggal 8 Juni 1921. Beliau mengalami kejatuhan pada tanggal 21 Mei 1998 dengan dipaksa mundur dari jabatannya. Bagaimanakah bioritme Beliau pada tanggal tersebut? Silakan cermati gambar di bawah ini.



Nampak bahwa grafik merah dan biru berada pada posisi terlemah di tanggal tersebut.

Kita dapat mempelajari pula perbedaan keadaan saat kejatuhan kedua kepala negera di atas berdasarkan telaah grafik bioritme masing-masing.

Kepala negara pertama, mengalami keadaan pikiran dan emosional yang berat pada tanggal 11 Maret 1966. Kemungkinan karena masalah yang mendera negaranya dan tidak kunjung selesai. Demonstrasi mahasiswa seringkali terjadi. Pada hari itu, Beliau mendapatkan berita mengenai adanya pasukan liar yang berada di luar tempat sidang kabinet. Barangkali ini pun juga ada kaitannya dengan lemahnya kondisi pikiran dan emosional Beliau, sehingga akhirnya terdorong mengeluarkan suatu surat perintah yang bersejarah.

Pemimpin kedua agak berbeda. Ia mengalami kondisi fisik dan emosional yang berat pada tanggal 8 Juni 1921. Apakah lemahnya kondisi fisik itu ada kaitannya dengan perjalanan pulang Beliau dari luar negeri. Kondisi emosional yang berat mungkin diakibatkan oleh demonstrasi yang terus marak, permasalahan ekonomi, dan kerusuhan besar yang melanda ibukota negara dipimpinnya beberapa hari sebelumnya.

Demikian sekilas perbedaan keadaan kejatuhan dua orang pemimpin tersebut.

Apakah bioritme tubuh ada pengaruhnya terhadap kejatuhan dua pemimpin besar itu? Tentu saja kita masih belum dapat menjawabnya, karena ini barulah penelaahan awal. Masih diperlukan banyak contoh lain guna menjawabnya.

Artikel-artikel menarik mengenai ramalan, Astrologi, Bazi, Ziweidoushu, Fengshui, metafisika, dan lain sebagainya silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/