Rabu, 30 September 2015

PESAN DARI DEWA KWAN KONG

PESAN DARI DEWA KWAN KONG.
.
Ivan Taniputera.
29 September 2015
.






 .
Saya baru saja mendapatkan lembaran lama berisikan pesan yang dikatakan berasal dari Dewa Kwan Kong. Pada lembaran itu tidak tertulis angka tahunnya. Namun kita akan mencoba melacak berasal dari tahun berapa lembaran tersebut. Berikut ini adalah foto lembaran yang saya dapatkan.
.






.
Pada lembaran surat itu tertempel pula satu lembaran kecil seperti gambar di bawah ini. .






Untuk memudahkan para pembaca, saya akan menuliskan kembali apa yang tertulis pada lembaran tersebut:
.
“Salinan nasehat dari Kwan Tee Sing Koen, Kwan Jin Tay Soe seperti di bawah ini:
Kwan Tee Sing Koen mengloearkane toelisannja sendiri boeat ini taon pendoedoek jang mati 7-8 bagian; Kwan Jin Tay Soe soenggoe besar kewelasan dan kemoerahan hatinja, berakta dan menjeboet doenia jang telah kedjadian ini, orang-orang pendoedoek soepaja terlepas dari bahaja maut, djika orang-orang bisa menoeroet atawa menoeroenken ini soerat nasehat 1 lembar di kasih pertjoema pada orang lain bisa terloepoet boeat satoe kampoeng. Djika orang tiada bagiken pertjoema sesoedah meliat ini soerat bisa terkena penjakit toempah darah sehingga binasa, ini ada paling sengsara. Baik djoega berdjoepah pada Kwan Jin Tay Soe, jang toeroen lantas toelis ini nasehat, soepaja orang-orang dengen hormat bagi dan siarken dengen pertjoema di ini alam, soepaja orang-orang kerdja baik dan hati-hati menjeboet doenia jang kedjadian ini, soepaja pendoedoek bisa terlepas dari bahaja maut dan bisa slamet. Djika perkataannja memang palsoe seperti orang lakik bisa mendjadi maling dan orang prempoean djadi soendel, djikaloek tida pertjaja boleh liat nanti boelan delapan (Pik Gwik), ajam tida bisa berkeloeroek, andjing tida bisa menggogong, tengah malem djam 3 ada siloeman, ampat pendjoeroe ada soeara panggil-panggil tiada brentinja, aken tetapi djangan sekali-kali di djawab, di takoetin sedari ini, sehingga kemoedian hari tangkwi boelan sepoeloeh (Tjap Gwik) moesti ada ratjoen berdjalan. Membrilah nasehat orang di dalem ini doenia, dalem ini taoen boelan doea tanggal 19 (Dji Gwik Tjap Kauw), dan boelan lima tanggal 5 (Go Gwik Dje go), antara djam 12 tengah hari 0rang-orang boleh mandi kramas dan makan sajoer (Tjiatjhay) , batja kitabnja Nabi Hoetjo dengen soetji hati dan hormat sama Toapekong. Perkerdjaan jang baik boleh di kerdjaken, perkerdjaan jang djahat djangan di kerdjaken, lantas bisa terlepas dar bahaja, lantaran pertoeloengan dari Kwan Tee Sing Koen dan Kwan Jin Tay Soe, ada sediaken obat tjampoer dan masak djadiken wedang thee, kaloek dapet penjakit selainja itoe ada 3 lembar djimat (hoe), boleh ditempelken di atas pintoe, di toelis atas kertas koening dengen tinta merah. Di inget ini perkataan djangan diboeat main-main, ini hal lantaran ada kasoekeran ke1. Doenia tiada aman. ke2 Tida slamet lantaran tjaboel penjakit. ke3. Awan gelap dan bandjir tinggihnja naik ke langit. ke4. Di ampat pendjoeroe ketoetoep asep seperti malem. ke5. Pendoedoek soesah terlepas dari sengsara. ke6. Orang pendoedoek ilang separo. ke7. Ada nasih tida ada jang makan. ke8. Ada pakean tida ada jang pakik. ke9 Ada djalanan tida ada jang djalan. ke10. Soesah liwatin taoen Kinggo (Shio Be), taoen Simbi (Shio Jo), dan taoen Djin Sin (Shio Kauw), ini ada 3 lembar djimat (tjesakeoe) Ommitohoed............. Seliwat ini djangan di boeang-boeang, boleh di kasihken pada orang lain dan boleh kasih nasehat pada masing-masing orang lakik dan prempeoan dengan hormat, soepaja berdjalan biak, ini boleh membri djasa kebaikan jang tiada takerannja. Djikaloek hidoepnja zaman dahoeloe, dari sebab kedjadianja trimanja di alam sekarang. Djika baik maoe taoe di alam kemoedian sebab atawa kedjadian alam poenja perboeatan, mangka orang-orang jang berboeat hati baik, djangan ketawa dan goembira bertjampoer, betoel atoeran seneng tambah redjeki, kendati di bikin maloe atawa di ketawaken orang-orang perboeatan nistjaja tida mendjadi gelap ...
.
Ommitohoed.......Ommitohoed.......Ommitohoed.......
.
Sementara itu lembaran kecilnya bertuliskan sebagai berikut:
.
“Boeat toembal
Katjang idjoo)
Djagoeng ) di goreng
Ketam item )
Beras merah )
Dlingo bengklee di radjang en koenir.
Lantas diboengkoes dengen warwar bang of dadap-srep. Di tanem 4 podjok roemah en satoe di moeka pintoe.
-----------
N/B/.
Kaloe ada geger djangan lari ka kidoel,haroes lari ka lor of lainnja!
Meskipun tidak tertera angka tahun, namun terdapat keterangan sebagai berikut: “Soesah liwatin taoen Kinggo (Shio Be), taoen Simbi (Shio Jo), dan taoen Djin Sin (Shio Kauw).”
.
Tahun Kinggo ini mengacu pada tahun Gengwu atau 1930.
Tahun Simbi ini mengacu pada tahun Xinwei atau 1931.
Tahun Djinsin ini mengacu pda tahun Renshen atau 1932.
.
Sebenarnya bisa juga mengacu pada tahun 1870, 1871, dan 1872. tetapi nampaknya tidak mungkin, karena dokumen-dokumen pada tahun tersebut masih jarang diketik. Tahun 1990, 1991, dan 1992 jelas tidak mungkin, karena pada masa-masa itu ejaan van Ophuysen tidak lagi dipergunakan.
.
Menariknya, terdapat kalimat sebagai berikut: “Di ampat pendjoeroe ketoetoep asep seperti malem.” Hal ini mirip dengan keadaan saat bencana asap yang sedang berlangsung saat ini.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain silakan kunjungi:
https://www.facebook.com/groups/339499392807581/