Kamis, 29 Oktober 2015

RAMALAN RAZIA BARANG TIDAK BERLABEL SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA)

RAMALAN RAZIA BARANG TIDAK BERLABEL SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA)
.
Ivan Taniputera.
30 Oktober 2015
.
Akhir-akhir ini terjadi razia barang-barang yang tidak berlabel SNI. Beberapa teman kebetulan ada yang membuka toko barang-barang elektronik dan mereka merasakan dampaknya serta mengeluhkan hal tersebut. Beberapa toko menjadi sepi dan terpaksa tutup. Karyawan mereka terancam pendapatannya. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba meramalkan hal tersebut dengan berbagai metoda.
.
Saya pribadi sangat setuju bahwa segala sesuatu memang perlu ada standarnya. Saat kuliah di Jerman, saya mendapati bahwa semua barang yang dijual di sana harus mengikuti aturan DIN. Adapun DIN merupakan singkatan bagi Deutsche Institut fuer Normen, yakni semacam SNI di Indonesia. DIN ini memang pada dasarnya memudahkan, karena seluruh jenis barang akan mempunyai ukuran beserta spesifikasi standar. Namun, yang patut diingat pemimpin yang bijaksana perlu menerapkan suatu peraturan dengan bijak pula. Perlu diamati pula dampaknya bagi masyarakat. Banyak pedagang kecil yang dirugikan dengan tindakan tersebut. Mengapa tidak ujung pangkal peredaran barang-barang tidak berlabel SNI saja yang dirazia? Pedagang kecil justru menghidupi banyak orang. Kita boleh menerapkan suatu peraturan, hanya saja perlu ditelaah apakah waktunya sudah tepat atau belum. Sesuatu yang baik sekalipun, jika waktunya tidak tepat, maka akan menjadi racun atau berpotensi membahayakan. Olah raga itu sehat, tetapi bila dilakukan tepat sesudah makan, Anda akan mengetahui sendiri akibatnya. Setiap makhluk hidup perlu makan. Jika tidak makan tentu akan mati. Namun cobalah Anda makan tepat sebelum tidur di saat malam hari. Bagaimanakah akibatnya? Tujuan peraturan tersebut pasti sangat baik, yakni melindungi konsumen, tetapi jangan sampai merugikan rakyat kecil.
.
Jadi marilah kita belajar pada benda-benda langit. Seluruh benda langit beredar dalam waktu yang tepat, tidak terlalu lambat atau terlampau cepat. Matahari akan terbit dan terbenam pada waktu yang dapat diperhitungkan sebelumnya. Semua benda langit sudah mempunyai waktunya sendiri. Oleh karenanya, manusia pun perlu belajar menjalankan segala sesuatu pada saat yang tepat. Beragam hal, termasuk peraturan, ada saatnya sendiri-sendiri. Masing-masing mempunyai saat yang tepat. Dalam menerapkan suatu peraturan, maka perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu matang-matang. Dengan demikian, tiada yang dirugikan dan semua orang akan merasa bahagia.
.
Baik mari kita kembali pada ramalannya. Berikut ini adalah bagan horary astrologynya.
.




.
Ternyata masih banyak terdapat aspek-aspek buruk pada diagram di atas. Kita menyaksikan adanya konfigurasi kurang baik berupa T-Square. Artinya, para pedagang beberapa waktu ini masih akan mengalami kerugian (Saturnus) dan kekecewaan (Bulan) serta kebingungan (Neptunus). Mereka tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Namun di tengah-tengah situasi tidak menguntungkan tersebut, kabar baiknya adalah masih terdapat aspek-aspek yang baik. Para pemimpin (Matahari) akan mulai menyadari permasalahan tersebut dan lambat laun kebingungan yang timbul akan mereda. Apalagi media massa dan sosial (Merkurius) akan menghembuskan terus menerus permasalahan tersebut, sehingga akhirnya para pemimpin menyadari letak permasalahannya. Kendati demikian, saya menafsirkan berdasarkan diagram di atas bahwa barang yang disita nampaknya tidak akan dikembalikan atau setidaknya tidak akan dikembalikan sepenuhnya. Hanya saja kelak akan ada titik terang mengenai masalah ini.
.
Kini kita akan beralih pada metoda Yijing.
.




.
Nampak bahwa para pedagang tidak ada gunanya melawan atau menentang. Peraturan tersebut harus diikuti. Heksagram menyarankan pentingnya belajar dan mengikuti mereka yang berpengalaman. Di masa yang akan datang peraturan ini memang akan terus dijalankan. Akan timbul batasan-batasan baru dan segala sesuatunya tidak menjadi makin mudah. Dengan demikian, perlu ada perombakan drastis di segala bidang. Yang terpenting adalah terus belajar hal-hal baru. Barangsiapa yang sanggup menguasai pengetahuan baru, maka dia adalah pemenangnya. Krisis harus diubah menjadi peluang. Jangan berharap segala sesuatu akan kembali seperti dahulu lagi. Perubahan adalah kenyataan atau realita yang harus dihadapi. Bukankah kehidupan itu senantiasa berubah?
.
Jadi berdasarkan analisa di atas, saya menyarankan bahwa tidak ada gunanya terus menyesali masa lampau. Lebih baik menatap masa mendatang yang tidak mudah. Namun barangsiapa yang sanggup beradaptasi, maka krisis ini akan menjadi peluang gemilang.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
.



.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.