Jumat, 11 Desember 2015

KEADAAN DUNIA USAHA DEWASA INI

KEADAAN DUNIA USAHA DEWASA INI
.
Ivan Taniputera
11 Desember 2015 
.
Ini adalah tulisan saya mengenai hingar bingar dan hiruk pikuk dewasa ini.
Topik yang sedang ramai dibicarakan adalah mengenai ketua Dewan, dimana ia sedang menghadapi kecaman dari sini dan sana. Namun saya hendak menyoroti keadaan ekonomi dewasa ini. Saya bukan pakar ekonomi, jadi saya tidak akan menggunakan teori ekonomi apa pun dalam tulisan ini. Yang saya paparkan adalah sesuatu yang terjadi di sekitar saya dan saya amati sendiri.
.
Terlepas dari berita-berita yang mengabarkan kesuksesan pemerintah, sebagian besar pelaku usaha sebagaimana saya jumpai menyatakan bahwa bisnis atau usaha mereka sedang sepi. Secara umum saya menyimpulkan dari para pengusaha yang saya jumpai menyatakan bahwa usaha sedang sepi. Mereka menyatakan bahwa jika dulu pendapatannya adalah Rp. 2.000,- maka belakangan ini menyusut menjadi Rp. 1.000,- atau Rp. 500,-. Barangkali ada yang membantah bahwa usaha mereka tidak sepi. Tentu saja ini adalah sah-sah saja. Tentu saja dalam suatu krisis, tidak semua orang akan terpengaruh dan itu adalah sesuatu yang wajar. Saya mengucapkan selamat pada mereka yang masih bisa bertahan.
.
Baik, saya akan meloncat sedikit ke topik lain. Banyak orang merupakan pembela pemerintah yang fanatik, dalam artian mereka berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah "pasti benar." Pada sisi ekstrim satunya, ada orang yang bersikap memusuhi pemerintah dan berpendapat bahwa apa yang dilakukan pemerintah adalah "pasti salah." Kedua ekstrim ini adalah tidak sehat, karena menutup sikap kritis kita pada pemerintah. Pada hematnya, pemerintah yang baik harus mau dikritik.
.
Kembali ke topik tentang ekonomi dan bisnis dewasa ini. Bagi pendukung fanatik pemerintah, mereka akan mati-matian membela bahwa ini bukan salah pemerintah. Saya sendiri tidak membela atau menentang. Saya netral. Namun logika saya menyatakan bahwa kebijakan pemerintah ada kaitannya pula dengan ekonomi masyarakat. Apabila dunia usaha sepi, bukankah ada yang keliru dengan kebijakan pemerintah?
.
Tentu para pendukung pemerintah akan mengatakan bahwa pemerintah "mustahil berbuat salah" atau "selalu benar." Namun hemat saya, pemerintah bisa saja salah.
Semoga ini dapat menjadi bahan diskusi yang baik.