Sabtu, 28 Mei 2016

PENGARUH SIKLUS 60 JIAZI TERHADAP PERISTIWA DI DUNIA

PENGARUH SIKLUS 60 JIAZI TERHADAP PERISTIWA DI DUNIA.
.
Ivan Taniputera.
26 Mei 2016.
.
Salah seorang sahabat menanyakan mengenai pengaruh elemen bertentangan pada tahun Bingshen (2016) ini. Sebagaimana yang kita ketahui, tahun Bingshen mempunyai Batang Langit Bing yang berelemen Api dan Cabang Bumi Shen yang berelemen Logam. Dalam siklus lima elemen, maka Api menghancurkan Logam. Jadi terjadi pertentangan elemen di sini.
Sebagai catatan, bagi yang belum memahami mengenai dasar-dasar perhitungan waktu dan kosmologi China, maka artikel ini akan sulit dimengerti. Dengan demikian, para pembaca yang belum mempunyai pengetahuan dasar tersebut disarankan mempelajari terlebih dahulu dasar-dasar kalender dan kosmologi China.
Bagi yang belum memahami siklus kelima unsur atau elemen, maka akan saya paparkan di bawah ini mengenai siklus saling menghancurkan.
.
  • Api menghancurkan Logam
  • Logam menghancurkan Kayu
  • Kayu menghancurkan Tanah.
  • Tanah menghancurkan Air
  • Air menghancurkan Api.
.
Untuk menjawab pertanyaan seorang sahabat tersebut, tiba-tiba terlintas keinginan saya mengadakan penelitian mengenai siklus Jiazi. Saya menandai tahun-tahun yang elemennya bertentangan dengan tanda merah, seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya saya tandai pula peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tahun terkait. Hasilnya adalah seperti gambar di bawah ini.
.


.
Ternyata tahun-tahun dengan elemen saling bertentangan tidak tersebar merata pada keseluruhan rangkaian Jiazi, melainkan seolah-olah mengumpul pada bagian-bagian tertentu. Jadi ada satu kurun waktu yang mempunyai lebih banyak tahun-tahun elemen Batang Langit dan Cabang Bumi saling bertentangan, dibandingkan kurun waktu lainnya. Sebagai contoh, antara 1900-1911, hanya mempunyai satu tahun saja dengan elemen bertentangan, yakni tahun 1904. Tahun 1904 merupakan tahun Jiachen. Jia berelemen Kayu, sedangkan Chen berelemen Tanah. Sebagaimana yang telah kita ketahui di atas, Kayu akan menghancurkan Tanah. Sebaliknya, antara 1936 dan 1947 terdapat 8 tahun dengan elemen bertentangan.
.
Kita akan menelaah data di atas. Ternyata kurun waktu dengan banyak tahun berelemen bertentangan yang muncul berdekatan, berurutan, atau berentetan, relatif lebih bergejolak. Sebagai contoh adalah Perang Dunia II yang berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945, berlangsung pada kurun waktu 1936-1947. Kurun waktu 1996 hingga 2016 diwarna dengan bangkitnya terorisme dan pergolakan lainnya. Serangan teroris merajalela di berbagai penjuru dunia dan peperangan terus berkecamuk di Timur Tengah, Georgia, Ukraina, dan lain sebagainya. Bahkan timbul pula berbagai kelompok radikal.
.
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana dengan Perang Dunia I (1914-1918) yang berkecamuk pada kurun waktu seharusnya relatif lebih tenang? Perang Dunia I jika dibandingkan dengan Perang Dunia II, maka dampak merusaknya lebih kecil. Selain itu, Perang Dunia I sebenarnya terutama hanya berlangsung di Eropa saja dan kurun waktunya lebih singkat.
.
Jika kita saksikan maka pada era 1936-1959, isunya adalah fasisme dan disambung oleh puncak Perang Dingin antara dua negara adikuasa. Sementara itu, pada era 1996-2019, isunya berganti menjadi terorisme. Berdasarkan siklus di atas, maka dunia akan menjadi lebih tenang lagi setelah tahun 2020. Tahun 2020-2043 akan merupakan masa relatif tenang di dunia. Namun secara bertahap konflik baru akan muncul kembali, sesuai dengan siklus Jiazi di atas.
.
Kita dapat menyimpulkan berdasarkan ilmu metafisika China, bahwa pertentangan energi Batang Langit dan Cabang Bumi itu jika terakumulasi dalam waktu relatif lama akan mendatangkan lebih banyak gejolak di muka bumi. Ibaratnya orang yang terus menerus menyantap makanan tidak sehat akan lebih mudah jatuh sakit.
Anehnya, siklus Jiazi ini mirip dengan siklus Kondratieff.
.


.
Siklus Kondratieff ditemukan oleh Nikolai Kondratiev seorang ahli ekonomi Rusia pada tahun 1925. Siklus ini berkaitan dengan ekonomi dunia, yang dibagi menjadi empat tahapan; yakni musim semi (masa perkembangan), musim panas (masa kemakmuran), musim gugur (masa resesi), dan musim dingin (masa depresi). Sebelumnya pada tahun 1913, ahli ekonomi Belanda, Jacob van Gelderen dan Samuel Wolff telah menyarankan adanya siklus ekonomi senada dengan rentang waktu 50-60 tahun. Ini merupakan suatu kedekatan sangat menarik, karena siklus Jiazi juga berlangsung 60 tahun. Dari sisi astrologi, nampaknya ini ada kaitannya dengan siklus planet Yupiter.
.
Apa yang baru saja saya uraikan ini sangat menarik dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kearifan-kearifan kuno masih merupakan ladang penelitian yang kaya.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ .
.


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.