Selasa, 26 Juli 2016

MENGAPA PRAKTISI FENGSHUI (HONG SUI) MEMBERIKAN SARAN YANG BERBEDA-BEDA?

MENGAPA PRAKTISI FENGSHUI (HONG SUI) MEMBERIKAN SARAN YANG BERBEDA-BEDA?
.
Ivan Taniputera.
26 Juli 2016.
.




Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mengeluhkan mengapa para praktisi Fengshui yang ditanyainya memberikan saran berbeda-beda, sebagai contoh adalah arah hadap rumah terbaik baginya. Perbedaan inilah yang terkadang memicu sikap skeptis terhadap Fengshui. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
.
Sebelumnya, saya akan memberikan sebuah ilustrasi mengenai seorang siswa sekolah yang mempunyai empat kebutuhan pada saat bersamaan, yakni buku pelajaran, baju baru, menonton film terbaru, dan gadget termutakhir. Ia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan itu sekaligus karena uang saku yang diberikan orang tuanya terbatas. Oleh karenanya, ia harus melakukan pilihan, yakni mana yang harus didahulukan. Guna menentukan pilihan tersebut, ia dapat membuat tabel prioritas sebagai berikut.
.


.
Pertama-tama, ia menentukan kriteria pemilihan terlebih dahulu, seperti tingkat kemendesakan, harga, kepuasan, dan manfaatnya. Lalu masing-masing kriteria tersebut diberi nilai. Semakin tinggi nilainya, maka semakin kuat pula sifatnya berdasarkan kriteria tersebut. Sebagai contoh adalah kemendesakan. Buku pelajaran diperlukan bagi proses belajar mengajar selama semester tersebut dan tidak dapat ditunda lagi. Agar dapat lulus seluruh mata pelajaran dengan baik, ia mutlak harus memilikinya. Ia mempertimbangkan pula bahwa tugas utama seorang siswa adalah belajar. Itulah sebabnya, buku pelajaran diberi nilai 4 berdasarkan kriteria kemendesakannya. Film terbaru mempunyai batas masa penayangannya. Jika sudah tidak ditayangkan, ia tidak dapat menonton film tersebut lagi di bioskop kesayangannya. Namun tentu saja ia masih dapat menonton DVD film itu, walaupun kurang seru, karena tanpa efek-efek yang hanya dapat dinikmati di gedung bioskop. Itulah sebabnya menonton bioskop dari kriteria kemendesakan diberi nilai 3. Pakaian terbaru jangka waktu ketersediaannya masih lebih panjang, sehingga diberi nilai 2 berdasarkan tingkat kemendesakannya. Gadget kemungkinan besar masih tersedia selama lebih dari setahun, meski tidak lagi menjadi yang termutakhir. Tetapi bahkan setelah lewat setahun pun gadget itu masih dapat dibeli. Itulah sebabnya, ia diberi nilai 1 ditinjau dari kriteria kemendesakannya. Dari kriteria harga, buku pelajaran yang paling terjangkau, sehingga diberi nilai 4. Pakaian baru lebih mahal, sehingga diberi nilai 3. Demikian seterusnya. Berdasarkan kriteria kepuasan, gadget yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi, karena siswa ini merupakan penggemar gadget. Itulah sebabnya, gadget diberi nilai 4. Ditinjau dari manfaatnya, buku pelajaran mendapatkan nilai tertinggi, karena agar kelak seseorang dapat menuai kesuksesan dalam hidup, keberhasilan pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang penting. Berdasarkan kemudahan diperoleh, buku pelajaran adalah yang paling mudah didapatkan, karena tinggal membeli di sekolah. Sementara itu, gadget membelinya harus ke kota, karena siswa ini tinggal di daerah pinggiran kota. Demikianlah, setelah nilai masing-masing dijumlah, ternyata membeli buku pelajaran mendapatkan nilai keseluruhan tertinggi, sehingga itulah yang seharusnya menjadi prioritas utama siswa tersebut.
.
Jadi dalam hal ini, kita belajar bahwa dalam menentukan sesuatu tidak dapat bergantung pada satu kriteria saja. Apabila hanya bergantung pada satu kriteria, maka kita kemungkinan menjatuhkan pilihan keliru. Sebagai contoh, jika siswa itu hanya memilih berdasarkan kriteria kepuasan saja, maka yang dipilih adalah gadget. Akibatnya, buku pelajaran justru tidak terbeli dan terancam tidak naik kelas.
.
Lalu bagaimana hubungannya dengan Fengshui? Alam itu begitu rumit atau kompleks, sehingga kita pun juga akan berhadapan dengan banyak kriteria. Tidak ada pilihan yang dapat memenuhi 100 persen kriteria. Ilmu Fengshui sesungguhnya adalah satu kesatuan dan bersumber dari konsep lima unsur beserta Yin dan Yang (Yin Yang Wuxing). Namun ia mempunyai beberapa bagian yang dilandasi oleh beraneka ragam kriteria. Belakangan, ilmu itu terpecah-pecah dan muncul banyak aliran. Masing-masing pecahan ilmu Fengshui itu didasari oleh satu atau beberapa kriteria, seperti aliran bentuk, kompas, dan lain sebagainya. Singkatnya satu atau beberapa kriteria lantas menjadi suatu metoda atau aliran Fengshui tersendiri. Kendati demikian, apa pun kriterianya, Fengshui otentik pasti dapat ditelusuri kembali pada konsep lima unsur beserta Yin dan Yang.
.
Kita mengambil kasus seorang teman sebagai contoh. Ia hendak membeli lahan dan membangun rumah, sehingga menanyakan ke manakah arah hadap yang baik. Setelah bertanya pada beberapa praktisi, ia menjadi bingung, karena memperoleh saran berbeda-beda. Saran manakah yang benar dan salah? Kita tidak akan menuduh siapa yang benar dan siapa yang salah. Saya berpandangan bahwa kita hendaknya tidak menyalahkan atau merendahkan praktisi Fengshui lain. Sikap merasa benar sendiri kurang produktif, karena berpeluang menutup pintu gerbang menuju pengetahuan lebih luas. Dengan terus belajar dan tidak menutup pintu kesediaan belajar serta meneliti, kita akan terus maju dan bertambah pengetahuannya.
.
Saran yang berbeda-beda itu kemungkinan dilandasi oleh kriteria yang berbeda pula, yakni seperti ilustrasi pemilihan prioritas kebutuhan seorang siswa di atas. Dalam memilih arah hadap yang merupakan salah satu persoalan mendasar dalam Fengshui terdapat banyak sekali kriteria, sehingga kita tidak dapat mendasari pada satu kriteria saja. Kriteria pertama adalah dengan berdasarkan angka Gua. Angka Gua ini dihitung berdasarkan tahun kelahiran Anda menurut penanggalan China serta membedakan pula pria dan wanita. Dengan kata lain, seorang pria dan wanita meski lahir pada tahun yag sama akan mempunyai angka Gua berbeda. Selanjutnya, manusia dibedakan menjadi 8 Gua yang akan menentukan mana arah terbaiknya. Cara lain adalah menghitung berdasarkan Bazi orang itu. Bazi (secara harafiah berarti “Delapan Karakter”) adalah anasir penanggalan China yang terdiri dari empat pilar (Tahun, Bulan, Hari, dan Jam). Masing-masing pilar ini terdiri dari pasangan Batang Langit dan Cabang Bumi, dimana hakikatnya adalah lima unsur beserta polaritas Yin-Yang. Berdasarkan Bazi, praktisi metafisika akan menghitung apakah elemen yang diperlukan seseorang. Elemen inilah yang kemudian dipergunakan menentukan arah terbaik. Kriteria berikutnya adalah dengan memperhitungkan Cabang Bumi pilar tahun (yang oleh orang awam umum disebut “shio”) orang tersebut. Kita tidak boleh menghadap pada arah yang ciong dengan “shio” kita. Misalnya, orang dengan kelahiran Cabang Bumi Zi (tikus) tidak boleh menghadap arah yang diwakili oleh Cabang Bumi Wu (kuda); karena shio tikus bertentangan dengan shio kuda.
.
Dengan demikian, setidaknya kita sudah mempelajari tiga kriteria dalam menentukan arah hadap yang baik. Masing-masing kriteria atau pedoman di atas bisa saja memberikan hasil berbeda-beda. Akibatnya, tidak sedikit klien yang merasa bingung sewaktu bertanya pada beberapa praktisi Fengshui. Perbedaan itu tentu saja terjadi karena kriteria yang mereka masing-masing pegang tidak sama. Itulah sebabnya, seorang praktisi Fengshui yang baik hendaknya senantiasa belajar dan bersikap rendah hati. Jangan merasa bahwa kriterianya sendiri yang paling benar. Semakin banyak seseorang mengetahui beragam kriteria akan semakin baik. Kita tidak perlu bingung jika hasilnya berbeda-beda. Itu adalah wajar. Pilih arah hadap yang memenuhi sebanyak mungkin kriteria.
.
Tetapi apakah dengan berpedoman pada ketiga kriteria saja sudah cukup? Jawabannya tidak! Ada satu kriteria terpenting yang tidak boleh dilupakan dan harus diutamakan. Menghitung arah hadap yang terbaik berdasarkan rumusan-rumusan Fengshui seperti di atas sangat tidak memadai. Yang terpenting adalah faktor lingkungan, seperti di depan rumah tidak boleh ada kuburan, tempat ibadah, jalan yang langsung menusuk (tusuk sate), tempat pembuangan atau pembakaran sampah, dan lain sebagainya. Meski Anda menghadap arah terbaik Anda, namun jika di depannya terdapat jalan tusuk sate, maka semua itu tidak ada gunanya. Ibaratnya, Anda hendak mendapatkan keberuntungan, namun ada yang menghalangi. Akhirnya Anda tidak dapat menikmati keberuntungan tersebut. Meski rumah Anda menghadap arah terbaik Anda, namun dikelilingi atau berada di dekat tempat pembuangan serta pembakaran sampah, apakah hidup Anda akan sehat? Jadi pemilihan lahan dan arah hadap itu merupakan sesuatu yang sangat rumit atau kompleks, padahal ini baru satu saja kasus Fengshui. Belum lagi penataan ruangan dan lain sebagainya. Kriterianya sangat banyak. Sebagai contoh, dalam penataan ruang kita dapat menggunakan rumus Bazhai dan Xuangong Feixing. Feixing (Bintang Terbang) sendiri juga terbagi menjadi beberapa aliran, masing-masing dengan kriterianya sendiri. Bazhai dan Feixing sesungguhnya tidak bertentangan satu sama lain dan saling melengkapi. Keduanya didasari oleh kriteria yang berbeda dan perlu dipadukan. Tidak ada yang benar dan salah.
.
Kita sudah mengulas mengenai mengapa para praktisi Fengshui memberikan jawaban atau saran berbeda-beda. Setelah mengetahui hal ini, diharapkan kita tidak mengalami kebingungan lagi. Sudah saatnya ilmu Fengshui yang terpecah belah itu disatukan kembali.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . .
.

PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.