Sabtu, 20 Agustus 2016

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN MENGULAS TENTANG CHINA DAN PERMASALAHANNYA

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN MENGULAS TENTANG CHINA DAN PERMASALAHANNYA.
.
Ivan Taniputera.
20 Agustus 2016
.



.
Judul: Oeroesan Tiong Kok 15 Tahon di Moeka
Penulis: T. H. Phoa Sr.
Penerbit: Tjiong Koen Bie & Co., Pintoe Besar Batavia, 1909
Jumlah halaman: 30.
.
Buku ini membahas seluk beluk politik Tiongkok dan hubungnnya dengan bangsa Barat. Sebagai contoh, adalah ulasan mengenai Perang Candu dari sisi orang China:
.
“Tentang hal peperangan Tiong Kok - Inggris jang diseboet djoega perang tjandoe, semoewa orang tantoe soedah dengar; tetapi brangkali tjoemah sedikit sadja jang mengarti, bagimana dalam ini paperangan teroes meneroes Inggris ada berlakoe amat boewas pada rahajat Tiong Kok, jang - akaen mendjalanken kasopanan - soedah membantah boewat dikasih masoek tjandoe, jang mendjadi ratjoen boewat marika itoe.” (halaman 3).
.
Di dalamnya juga ada kecaman terhadap bangsa Barat:
.
“Demikianlah kira-kira pikirannja kabanjakan orang bangsa Europa, koetika di Tiongkok ada terbit hoeroe-hara; tetapi marika itoe tida taoe, bahoewa fatsal oeroesan Tiong Kok ada lebih dalam ; boekan bangsa Tiong Hoa jang boewas, tapi bangsa Europa jang seperti rampok, lantaran ingin kaoentoengana dan banjak oewang; dan boekan dengan bermaksoed soetji soedah bersarang di Tiong Kok - bersendjata dengan senapan dan meriam, dan jang lebih heibat lagi, jaitoe dengan tjandoe jang ija kasih masoek di sitoe dengan lakoe jang kedjam dan paksa, melawan pada kahendaknja rahajat Tiong Kok, boewat ratjoeni marika itoe jang tida sekali membri lantaran satoe apa.” (halaman 1).
.
Buku ini juga menyerukan perlawanan terhadap dinasti Qing (1644-1912) yang dianggap sebagai sumber kemerosotan China:
.
“Kaloe dinastie rampok (Boan) bisa atoer betoel pamerintahan, boewat mana ija soedah dapat tempo (+- 300 tahon) jang lebih dari tjoekoep, tantoelah radja-radja Barat tida nanti balas soerat itoe dengan meriam dan kapal perang.
Hina’an, tjatjian dan nista’an jang kita dapat dari lain bangsa, itoe samoewa ada dari lantaran boesoeknja Boan, maka itoe, kaloe Mandsjoe dynastie soedah laloe dari karadja’an Han, oeroesan Tiong Kok poen tantoe djadi selesih, dan negri kita - Han, djoega tida dihinggapi lagi oleh itoe penjakit jang heibat.” (halaman 30).
.
Dengan demikian, nampak bahwa semangat perlawanan terhadap dinasti Qing yang didirikan bangsa Manchu (disebut Boan dalam buku ini) juga tersebar hingga ke Kepulauan Nusantara.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.


.


.


.
Berminat kopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.