Kamis, 13 April 2017

MEMBACA PESAN-PESAN ALAM

MEMBACA PESAN-PESAN ALAM.
.
Ivan Taniputera.
10 April 2017
.
Beberapa hari yang lalu atau tepatnya tanggal 31 Maret 2017 sekitar pukul 10.00 pagi, saya mengamati seekor laba-laba sedang merayap di kaca jendela rumah. Tiba-tiba ada suara dalam hati saya yang memerintahkan agar saya mengambil gambarnya. Saya lalu menuruti apa yang menjadi suara dalam hati saya itu. Saya juga tidak tahu alasannya. Hanya menuruti saja, namun tetap dengan menyimpan perasaan aneh. Bukankah itu hanya laba-laba biasa?
.
Pertama-tama saya tidak mempedulikan gambar hasil pemotretan tersebut. Namun, tiba-tiba timbul keinginan dalam hati saya untuk mengamatinya lebih teliti. Demikianlah, gambar laba-laba itu lalu saya perbesar. Ternyata benar ada “sesuatu.” Kaki laba-laba itu hilang satu. Jadi dari yang seharusnya delapan ternyata tinggal tujuh kaki. Kasihan juga laba-laba itu, demikian saya berkata pada diri saya sendiri.
.


.
Karena ada hal yang “tidak biasa” ini, saya lalu mencoba menafsirkan maknanya. Saya mencoba mencari trigram (trigarit) bagi laba-laba. Laba-laba termasuk serangga, sehingga tentunya ia diwakili oleh trigram Zhen. Trigram ini mewakili “guntur” dan melambangkan naga yang bangkit dari kedalaman. Tentu saja guntur merupakan sesuatu yang mengakibatkan kengerian dan kegentaran. Siapakah yang tidak gentar mendengar suara guntur?
.
Saya menafsirkan sebagai berikut:
.
1) Pihak-pihak di muka bumi ini yang sebelumnya nampak garang atau menimbulkan kegentaran kini mulai kehilangan kekuatannya. Ia mulai kehilangan sedikit dukungan dan sumber dayanya. Namun tetap saja pihak tersebut belum dapat diremehkan. Laba-laba itu kehilangan satu kaki, tetapi nampaknya ia masih dapat bergerak dengan cepat dan tetap sanggup berburu mangsanya. Jadi kehilangan satu kaki itu tidak begitu berarti baginya. Meski yang namanya kehilangan tetap bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan, tetapi dampaknya tidak begitu besar. Dengan demikian, pihak tersebut tetap belum dapat diremehkan. Bagaimana pun juga ia masih mempunyai kekuatan. Laba-laba itu masih mampu bergerak cepat dengan ketujuh kaki yang tersisa.
.
2) Naga yang sedang bangkit itu dapat kita tafsirkan sebagai kemajuan di berbagai bidang. Memang benar kemajuan akan tetap ada, namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Sebagaimana halnya, laba-laba yang kehilangan satu kaki di atas, akan muncul sedikit penghambat bagi kemajuan di berbagai bidang. Kemajuan tetap ada, tetapi jangan terlalu optimis. Meski bergerak dengan tujuh kaki masih dimungkinkan, tetapi tentu saja menjadi lebih lambat.
.
3) Kita dapat pula menafsirkan akan ada satu sosok penting yang hilang. Meskipun ada juga pengaruhnya, tetapi semua akan tetap bisa berjalan kendati tidak sebaik sebelumnya.
.
Tentu saja, semua itu hanyalah penafsiran saya saja dan belum tentu terbukti kebenarannya. Yang penting adalah kita senantiasa mawas diri. Bagi para pengusaha dan pengambil keputusan, hendaknya jangan terlalu optimis dan bertindak terlalu berani. Lebih baik jangan tetapkan target terlalu tinggi.
.
Selanjutnya, saat hendak makan siang saya menyaksikan seekor burung tergeletak mati di jalan. Biasanya sangat jarang sekali saya menyaksikan burung yang mati di atas jalan. Kalau hewan lain seperti tikus dan kucing mungkin lebih sering. Saya lalu mengambil kamera saya dan mengambil gambarnya. Suara dalam hati saya yang memerintahkan demikian.
.


.
Sebenarnya peristiwa di atas terjadi tanggal 31 Maret 2017 atau sekitar sebelas hari yang lalu, tetapi baru sekarang saya sempat menyusunnya menjadi artikel. Saya lalu mencoba mengubahnya menjadi sebuah heksagram. Burung diwakili oleh trigram Dui; sedangkan jalan diwakili oleh trigram Zhen. Perhatikan bahwa ternyata trigram Zhen muncul kembali! Apakah ini hanya kebetulan? Saya lalu mendapatkan heksagram ke-17 (Sui). Karena burung itu telah mati, maka saya lalu mengubah seluruh garis trigram Dui. Dengan demikian, saya mendapatkan heksagram baru, yakni heksagram ke-27 (Yi).
.
Heksagram Sui melambangkan penyerahan pada pihak yang lebih kuat dan berkuasa. Ia juga mengajarkan agar menghormati pandangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak sendiri. Heksagram Yi melambangkan sumber daya dan makanan. Ia juga mewakili perkataan. Oleh karenanya, heksagram Yi juga menyarankan agar kita berhati-hati dalam perkataan.
.
Berdasarkan heksagram di atas kita belajar menghormati pandangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri. Apa yang kita pikir baik belum tentu baik pula bagi orang lain. Dalam perkataan kita juga harus berhati-hati agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Tentu saja, hal semacam itu berlaku pula bagi orang yang ingin dipilih sebagai pemimpin. Heksagram di atas merupakan peringatan bagi orang-orang yang ingin dipilih sebagai pemimpin, agar berhati-hati dalam perkataan. Jika sampai salah berkata lagi, maka karirnya akan berakhir.
.
Demikianlah, sekilas penafsiran kita terhadap pesan-pesan alam. Tentu saja, ini hanya penafsiran dan belum tentu terbukti kebenarannya. Kendati demikian, tetap baik bagi kita menarik pelajaran darinya. Bukankah kita dapat belajar dari mana saja? Terlepas dari semua itu marilah kita senantiasa berdoa agar dunia ini senantiasa aman, damai, dan sejahtera.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . .
.


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.